Spesifikasi Vivo S1 Pro

Image
Vivo S1 Pro resmi meramaikan pasaran smartphone Indonesia. Perangkat ponsel teranyar dari Vivo tersebut menyasar segmen menengah, khususnya konsumen dari kalangan muda. Banderol harganya dipatok Rp 3.999.000 untuk varian dengan kombinasi RAM dan media penyimpanan internal 8 GB/ 128 GB. Layar Vivo S1 Pro berjenis Super AMOLED berukuran 6,38 inci dengan resolusi Full HD Plus dan aspect ratio 19,5:9. Layar ini pun mendukung fitur pemindai sidik jari yang sudah ditanamkan di dalam layar (Screen Touch ID) dan fitur Always-on Display untuk menampilkan informasi waktu dan notifikasi ketika ponsel dalam keadaan standby. Baca juga: Harga Selisih Rp 400.000, Ini Beda Vivo S1 dan Vivo S1 Pro Di sisi atas layar terdapat poni kecil bergaya waterdrop untuk memuat kamera selfie 32 megapiksel. Di punggungnya, ada wadah kamera berbentuk bak bidang belah ketupat yang menampung empat kamera Vivo S1 Pro, mencakup kamera utama AI 48 MP, kamera ultrawide 8 MP, kamera makro 2 MP, dan kamera depth...

TINGKATAN PRODUKSI EKONOMI


TINGKATAN produksi

URAIAN MATERI

I. TINGKATKAN PRODUKSI
TINGKATKAN PRODUKSI     DAPAT     DIGOLONGKAN SEBAGAI BERIKUT

1. Sesuai dengan teknologi yang digunakan :

a.  Produksi tradisional
Pada tingkat ini produksi dilakukan dengan sangat sederhana dan cara berproduksinya secara turun menurun dari nenek moyangnya. Hasil produksi sangat terbatas dan umumnya dipergunakan untuk kepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok. Penggunaan tehnologi belum ada.

b. Produksi dengan tehnologi sederhana
Pada tingkat ini sudah ada pembagian kerja, baik di sektor industri maupun di sektor pertanian. Pada sektor pertanian sudah ada pembagian kerja teritorial, pada industri ada pembagian kerja teknis.

c. Produksi dengan tehnologi tinggi
Pada tahap ini produksi telah berjalan sedemikian rupa sehingga tenaga kerja manusia banyak digantikan dengan mesin-mesin. Umumnya produksi dijalankan dengan padat modal, sebab tenaga kerja manusia sudah sedikit digunakan.

Penerapan teknologi di satu pihak menguntungkan, tetapi di pihak lain mempunyai dampak negatif. Keuntungan produktivitas menjadi tinggi, dampak negatifnya manusia tidak dapat pekerjaan sehingga menjadi pengangguran.


2. Berdasarkan tingkatan usaha produksinya :

a. Produksi primer
Ialah produksi pengolahan pertama terhadap pemanfaatan sumber daya alam seperti pertambangan, penerbangan kayu di hutan dan sebagainya.

b. Produksi sekunder
Ialah produksi yang menggunakan alat-alat teknis dan mengolah bahan yang sudah pernah diproses seperti membuat rumah, mebel, menjahit pakaian dan sebagainya.

c. Produksi tersier
Ialah produksi berupa usaha jasa dan perdagangan dimana pengolahan tidak terlihat lagi dalam kegiatan ini.

Perluasan Produksi
Perluasan   produksi   ialah    meningkatkan    jenis,    jumlah maupun kualitas hasil produksi berupa barang dan jasa. Motivasi perluasan produksi :
1.  Pertambahan jumlah penduduk
2. Kemajuan    teknologi    dan    perkembangan    kebudayaan manusia
3. Kebutuhan konsumen yang tidak terbatas Cara memperluas produksi adalah meliputi 

1. Ekstensifikasi
Meningkatkan jumlah produksi dengan jalan memperluas faktor produksi, misalnya menambah lahan pertanian, menambah jumlah tenaga kerja dan menambah cabang- cabang perusahaan.

2. Intensifikasi
Menambah produksi dengan cara lebih mendayagunakan faktor-faktor produksi, misalnya peningkatan irigasi, pemilihan bibit, penggunaan teknologi modern

3. Diversifikasi
Menambah produksi dengan menambah jenis produksi, misalnya sebuah yayasan pendidikan di  samping membuka sekolah, mendirikan pula rumah sakit. Pabrik sepatu juga membuat tas, ikat pinggang, sandal dan sebagainya.

4. Rasionalisasi
Menambah produksi dengan meningkatkan manajemen melalui jalur pendidikan dan teknologi

5.  Standardnisasi
Menambah produksi dengan membuat ukuran yang sudah distandardkan. Misalnya sepatu nomor 40, kopiaj 8, ikat pinggang no. 6 dan sebagainya.
Perluasan produksi dapat juga dilakukan melalui pembagian kerja (menurut teori Adam Smith) :
1. Pembagian kerja masyarakat 
Didasarkan kepada bakat dan kesenangan
2. Pembagian kerja teritorial
Didasarkan pada wilayah dengan kelebihan alamnya, penduduknya dan bidangnya.
3. Pembagian kerja teknis
Didasarkan pada klasifikasi keahlian misalnya dokter, insinyur, akuntan dan sebagainya.

Produksi dan Pendapatan Nasional
Produksi nasional ialah jumlah semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam jangka waktu satu tahun. Cara mengukur produksi nasional berdasarkan nilai barang dalam satuan uang menurut harga dan tidak boleh terjadi perhitungan ganda.
Pendapatan nasional merupakan jumlah balas jasa yang diterima rumah tangga konsumsi karena telah menyerahkan faktor- faktor produksi dan diperhitungkan dalam satu tahun. Konsep-konsep pendapatan nasional:
1.  Produk Nasional Bruto (Gross National Product-GNP), ialah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara dalam waktu satu tahun. Barang- barang tersebut adalah barang yang siap pakai.
2.  Produksi nasional netto (Net National Product-NNP), ialah produksi nasional bruto dikurangi dengan penyusutan dan penggantian modal.
3.  Pendapatan nasional bersih (Net National Income-NNI) ialah produksi nasional netto setelah dikurangi pajak tidak langsung seperti pajak penjualan, bea I, por dan sebagainya.
4.  Pendapatan Perseorangan (Personal Income-PI) ialah pendapatan nasional netto dikurangi dengan laba yang ditahan, pajak perseorangan dan iuran jaminan sosial. Jumlah pendapatan ini masih harus ditambah dengan pembayaran yang bersifat transfer.
5.  Pendapatan Bebas (Disposible Income_DI) ialah pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak langsung. Pendapatan bebas inilah yang berhubungan dengan konsumsi dan investasi.
Kesimpulan dari lima konsep pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai berikut :
GNP>NNP>NNI>PI>DI

Income perkapita adalah jumlah pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk. Rumusnya menjadi:




X = income perkapita P
Income perkapita merupakan lambang kemakmuran suatu
negara, biasanya diukur dalam US $. Income perkapita dapat meningkat jika mampu menekan pertambahan penduduk dan meningkatkan produksi nasional. Pada tahun 1990 income perkapita indonesia sudah mencapai US $ 570,- sedangkan pada tahun 1960 baru US $ 80,-

Hubungan Produksi dengan Permintaan Masyarakat Permintaan  masyarakat adalah sejumlah barang yang dibutuhkan dan mampu dibeli oleh masyarakat pada tingkat harga, waktu dan tempat tertentu.

Produksi dilakukan dengan pengerahan faktor-faktor produksi berupa sarana produksi itu sendiri. Keperluan sarana produksi akan menimbulkan permintaan masyarakat. Permintaan dilakukan bukan hanya untuk tujuan produksi, tetapi juga untuk tujuan konsumsi.
Sifat-sifat permintaan “
1.  Permintaan efektif (effective demend) yaitu : permintaan yang dibarengi dengan keinginan dan kemampuan membeli

2. Permintaan potensial (potensial demand) yaitu keinginan membeli tapi tidak ada kemampuan untuk membeli.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
1.               Faktor-faktor intern, yaitu :
Dorongan yang datang dari dalam diri konsumen sendiri, meliputi :
a.       Motivasi
b.       Kepribadian
c.       Sikap,    yaitu   nilai   yang    melekat    pada diri seseorang akan menentukan dalam tingkat konsumsi
2.                     Faktor ekstern : 

a.       Kebudayaan
b.       Tingkat sosial
c.       Keluarga


sekian dari tulisan ini, thank you.....

Comments

Popular posts from this blog

KONSEP DALAM BERBISNIS YANG MALING AMPUH

MICRO - MACRO ECONOMIC THEORY DEVELOPMENT

SHARI'AH FINANCIAL MANAGEMENT CONCEPT